PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kambing dan Domba merupakan ternak tropis yang memiliki lambung
empat(poligastrik) dan dapat dikatakan sebagai ternak ruminansia
kecil.Dikatakan kecil karena postur tubuhnya tidak sebesar sapi dan
kuda.Kambing bdan domba saat ini menjadi salah satu alternative bagi peternak
untuk menambah penghasilan keluarga.Dikarenakan Kambing dan domba itu ukurannya
kecil,jadi mengurus dan member makannya tidak sebanyak sapi.Tidak memerlukan
kandang yang besar,serta lebih terjangkau bagi peternak.Daging kambing dan
domba pada saat ini menjadi pilihan juga di masyarakat.Permintaan
daging,khususnya kambing sangat meningkat tajam.Karena masyarakat saat ini
mencari harga daging yang terjangkau dengan keadaan financial mereka.Dan ini
menjadi pasar yang sangat menguntungkan jika kita benar-benar mau terjun di
bidang ternak ruminansia kecil ini. Kambing merupakan binatang memamah biak yang
berukuran sedang. Kambing ternak (Capra
aegagrus hircus) adalah subspesies kambing liar yang secara alami
tersebar di Asia Barat Daya (daerah "Bulan sabit yang
subur" dan Turki) dan Eropa.
Kambing liar jantan maupun betina memiliki
tanduk sepasang, namun tanduk pada kambing jantan lebih besar. Umumnya, kambing
mempunyai jenggot, dahi cembung, ekor agak ke atas, dan kebanyakan berbulu lurus dan kasar. Panjang tubuh kambing
liar, tidak termasuk ekor, adalah 1,3 meter - 1,4 meter, sedangkan ekornya 12 sentimeter -
15 sentimeter. Bobot yang betina 50 kilogram -
55 kilogram, sedangkan yang jantan bisa mencapai 120 kilogram. Kambing liar
tersebar dari Spanyol ke
arah timur sampai India,
dan dari India ke utara sampai Mongolia dan Siberia. Habitat yang disukainya adalah daerah
pegunungan yang berbatu-batu.
Kambing sudah dibudidayakan manusia kira-kira
8000 hingga 9000 tahun yang lalu. Di alam aslinya, kambing hidup berkelompok 5
sampai 20 ekor. Dalam pengembaraannnya mencari makanan, kelompok kambing ini
dipimpin oleh kambing betina yang paling tua, sementara kambing-kambing jantan
berperan menjaga keamanan kawanan. Waktu aktif mencari makannya siang maupun
malam hari. Makanan utamanya adalah rumput-rumputan dan dedaunan.
Kambing berkembang biak dengan melahirkan. Kambing bisa
melahirkan dua hingga tiga ekor anak, setelah bunting selama
150 hingga 154 hari. Dewasa kelaminnya dicapai pada usia empat bulan.
Dalam setahun, kambing dapat beranak sampai dua kali.
Kambing kacang adalah ras unggul kambing yang pertama kali
dikembangkan di Indonesia. Badannya kecil. Tinggi gumba pada yang jantan 60 sentimeter hingga
65 sentimeter, sedangkan yang betina 56 sentimeter. Bobot pada yang jantan bisa mencapai 25
kilogram, sedang yang betina seberat 20 kilogram. Telinganya tegak, berbulu
lurus dan pendek. Baik betina maupun yang jantan memiliki dua tanduk yang
pendek.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari praktikum
ini adalah agar Mahasiswa memahami cara beternak kambing dengan benar,cara member
makanan pada kambing,dan cara menimbang kambing dengan baik.
Manfaat dari praktikum ini adalah
agar Mahasiswa mengerti cara beternak kambing dengan benar,jenis-jenis kambing
yang dipelihara,dan hijauan apa saja yang dapat dimakan oleh kambing.
TINJAUAN PUSTAKA
Defano(1995)menyatakan bahwa jenis
kambing asli Indonesia adalah kambing Kacang,Kambing Merica,Dan Kambing
Gembrong.
Nur Rahman(1999)menyatakan bahwa
pemberian hijauan harus 10% dari bobot tubuh kambing.
Bima(2000)menyatakan bahwa
konsentrat yang dapat diberikan pada ternak kambing adalah ampas tahu,dedak dan
sekam.
Satrio(2004)menyatakan bahwa untuk
mempercepat pertumbuhan kambing,dapat pula diberikan imbuhan seperti garam
mineral.
Wawan(2001)menyatakan bahwa asam
lemak terbang di dalam rumen kambing lebih banyak bila dibandingkan dengan
ternak domba.
Bagus(1999)menyatakan bahwa di dalam
ampas tahu,terdapat protein sekitar 60%.
Rachmat(2001)menyatakan bahwa
kambing tipe pedaging adalah kambing kacang.
MATERI DAN METODA
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan mulai
tanggal 1 November 2010 sampai 26 Desember 2010 yang dimulai dari pukul 06.00
WIB sampai dengan selesai yang bertempat di Fapet Farm,Fakultas Peternakan
Universitas Jambi.
Materi
Materi yang digunakan dalam praktikum
ini adalah hijauan dan konsentrat,yang diberikan berselang-seling sehari 3 kali
pada ternak kambing.
Metode
Metode yang digunakan dalam
praktikum ini adalah Mahasiswa langsung turun ke lapangan untuk memahami
bagaimana cara memelihara ternak kambing dan cara membersihkan kandangnya
dengan benar.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada pemberian pakan untuk ternak
kambing,berat bahan pakannya harus 10% dari bobot tubuhnya seperti yang
dinyatakan Nur Rahman(1999).Dalam pakan yang diberikan,ada 2 jenis yaitu hijauan
dan konsentrat(Bima,2000).Waktu pemberian pakannya yaitu pagi pukul 07.00
WIB,siang pukul 10.30 WIB,dan sore pada pukul 17.00 WIB.Untuk makanan ternak
kambing pada pagi hari yaitu campuran ampas tahu dan dedak.Dan pada siang dan
sore diberi hijauan.Ini dimaksudkan agar kambing menjadi lebih cepat
pertumbuhannya,padat dagingnya dan bobot karkasnya seperti yang kita harapkan.Dan
pada praktikum yang dilaksanakan di Perusahaan milik Mat Beken,kami melihat
kambing begitu dikelola dengan baik dan pakannya yang bersih membuat kambing
cepat gemuk.Dan terbukti,kotorannya tidak begitu bau yang dapat menyebabkan
warga sekitar perusahaan itu terganggu.
Pada kelompok 1(tanggal 1 November-7
November 2010)yang memelihara,dicapailah berat kambing A1 seberat 11kg dan A2
seberat 12 kg.Terjadi penambahan bobot badan sebanyak A1 1kg dan A2 2kg dari
bobot awal.
Pada kelompok 2(tanggal 8
November-14 November 2010)yang memelihara,dicapailah berat kambing A1 seberat
11,5kg dan A2 seberat 12,5kg.Terjadi penambahan bobot badan sebanyak
masing-masing 0,5 kg dari tiap kambing.
Pada kelompok 3(tanggal15
November-21 November 2010)yang memelihara,dicapailah berat kambing A1 seberat
15 kg dan A2 seberat 16 kg.Terjadi penambahan bobot badan yang sangat
signifikan terjadi disini.
Pada kelompok 4(tanggal 22
November-28 November 2010)yang memelihara,dicapailah berat kambing yang
konstan,yaitu A1 seberat 16kg dan A2 seberat 16 kg juga.Terjadi penambahan
bobot badan A1 sebanyak 1 kg disini.
Pada kelompok 5(tanggal 29
November-5 Desember 2010)yang memelihara,dicapailah berat kambing A1 seberat 16
kg dan A2 seberat 15kg.Terjadi penurunan disini,ini dikarenakan musim yang
berubah-ubah sehingga nafsu makan kambing berkurang.
Pada kelompok 6(tanggal 6
Desember-12 Desember 2010)yang memelihara,dicapailah berat kambing A1 seberat
19kg dan A2 seberat 16kg.Terjadi penambahan bobot badan A1 seberat 3kg dan A2
seberat 1kg.
Pada kelompok 7(tanggal 13
Desember-19 Desember 2010)yang memelihara,dicapailah berat kambing A1 seberat 20
kg dan A2 seberat 19 kg.Ini dicapai karena pemberian pakan yang teratur dan
pembersihan kandang yang baik,sehingga kambing merasa nyaman dan bobotnya dapat
naik.
Pada kelompok 8(tanggal 20
Desember-26 Desember 2010)yang memelihara,dicapailah berat kambing A1 seberat
19kg dan A2 seberat 18kg.Bobotnya turun pada kelompok ini karena musim yang
berubah-ubah dan tidak menentu.
KESIMPULAN
Setelah kami mempraktikumkan
ternak kambing ini,kami jadi mengerti bagaimana cara memelihara kambing dengan
baik,cara membersihkan kandang dan cara pemberian pakan yang benar.Dan yang
paling penting,kami jadi lebih berani dalam mengelola ternak,khususnya ternak
ruminansia kecil ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arbianto, purwo (2002). Konsep- konsep Sistem Pencernaan. Gramedia. Medan.
Bowden
2001.
AnIntroduction to Practical
Animal Breeding.Granada Publishing London ,Toroto,Sydney ,
New York .
Basya
2000,. The Structure and Action of
Digestive sistem. Gajah Mada
Universitas Press.Jakarta.
Ensminger
2001,.Dairy Cattle and Milk Production.The
Macmillan Company.
Hudson
2001,Ensiklopedia Biology, Ghalia
Putra Indonesia .
Jakarta .
Neumann.2002,.Theori of Biology (Fifth Edition). Prentice-Hall
International Inc.,Englewood
Cliffts.
Negoro Koesmartono, dkk.2000, Anatomi
Pencernaan Umum jilid 1 dan 2. Terate.Bandung.
Rawuh
R, dkk..2001,.On Breeding and Improvement of Farm Animal.Mc
Grow-Hill Book Company Inc.New York.Toronto.
Sudono dkk .2001.Anatomi
Pencernaan Ruminansia Kecil. Erlangga.Jakarta.
Surya, 2002.
Terbak Perah. Erlangga. Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar